Montag, 23. August 2010

27 Bulan


MJ makin asyik cerita. Udah makin banyak deh kosa katanya, baik Bahasa Indonesia maupun Jerman. Makin jelas juga dan makin mudah dimengerti.Tetap aja nggak bisa diam, ngoceeeeh terus. Heran, bawelnya nurun dari siapa sih?
Mama sampai bilang ke Papa kalau adik MJ pasti lebih kenal suara MJ daripada suara Mama atau Papa, saking seharian ya yang didengar suara MJ mulu. ;))

Belakangan ini MJ juga balik ke fase susah. Melawan terus. Teriak-teriak bilang "Nein!" sambil kabur. Atau tutup mulut rapat-rapat saat harus sikat gigi. Atau tari kejang saat harus bangun dari tempat tidur. Atau bikin ulah saat harus ganti popok. Atau ngamuk cuma karena MJ sendiri lupa naruh Cosy di dapur saat MJ makan. Serba salah, tiap hari Mama dan Papa harus berantem mulu sama MJ. Sediiiih banget.

Mungkin MJ nggak tahu, betapa sakitnya hati Mama dan Papa setiap harus marahin atau menghukum MJ. Kadang Mama sampai harus nelepon Papa di tempat kerja karena rasa sedih itu. Dan kemarin lusa, saat MJ udah tidur, Papa curhat ke Mama, betapa hati Papa sakit karena harus marah dan menghukum MJ yang bandel.
Mungkin MJ mikirnya Papa dan Mama marah-marah mulu, dan nggak ngerti kemauan MJ. Tapi Nak, ketahuilah, kalau kami tidak suka itu. Kalau kami nggak punya tanggungjawab untuk mendidikmu, kami tidak akan mau marah dan menghukummu.
Buat Mama dan Papa, lebih baik sakit hati karena marah dan menghukummu, daripada melihat kamu nantinya dihukum oleh orang lain.

Di sisi lain, MJ makin mandiri. Sehabis makan, nggak perlu lagi Mama lap pakai waslap. Nggak perlu juga Mama antar ke kamar mandi untuk cuci tangan dan cuci mulut. MJ sekarang turun sendiri dari kursi dan pergi sendir ke kamar mandi untuk cuci tangan dan mulut, sambil bilang, "Ohne Mama! Ohne Papa! (Tanpa Mama! Tanpa Papa!)"
Udah bisa buka baju tidur sendiri juga, buka popok sendiri, buka celana sendiri.
Mama bangga sekali sama MJ, sekaligus rasanya...waktu ini cepat sekali berlalu, anak Mama makin lama makin nggak butuh mamanya lagi. :-)

Kemarin pagi, Papa rebus telur. Dan seperti biasa, kalau masak, MJ harus ikut serta. Dan kemarin itu benar-benar pagi yang bikin Mama dan Papa stress. Walaupun MJ udah diingatkan Papa kalau kompor itu panas, MJ tetap aja pegang. Hasilnya jari telunjuk tangan kanan MJ pun melepuh. Aduh Nak, Mama udah hampir nangis! Walaupun MJ nangisnya cuma sebentar, tapi rasanya hati ini mencelos.
Mama nggak habis pikir, kenapa MJ harus melakukan apa yang Papa dan Mama sudah larang sejak MJ masih kecil?
Tapi mungkin pengalaman memang guru terbaik ya? Semoga sekarang MJ belajar dari pengalaman itu.
Sama Baby JS juga sampai sekarang MJ masih baik-baik aja, mungkin karena belum lahir ya. :-)
Masih suka elus-elus perut Mama, dan merancang segala macam rencana untuk Baby JS, seperti harus duduk di sisi MJ, harus bobo bareng, dll. Tapi kalau MJ lagi ngadat, perut Mama pun jadi sasaran pukulan.

Oh ya, MJ masih benci kamera... Dan buat yang penasaran sama foto jungkir balik yang diceritain bulan lalu, ini dia:

2 Kommentare:

nie hat gesagt…

Yang namanya ortu harus gitu ya, Yo? Harus tega ngamukin biar dia jadi disiplin, emg bener, lbh baik skrg tega daripada nanti dia diamukin orang lain :)

d3vy hat gesagt…

*peyuk2 Joan*