Mittwoch, 23. April 2008

38W3D


Udah lama juga ya, nggak update blog, sementara due date semakin dekat.

Hari Minggu kemarin Oma Mary udah sampai di Stuttgart, dan sejak kedatangannya Mama malah jadi bingung dan nggak enak sendiri, soalnya dia nggak mau diam. Kerja terus. Masak ini lah, beresin itu lah, bersihin ini-itu lah. Katanya sih, mumpung Baby belum lahir. Yang punya nesting instinct kok malah Oma Mary, ya...bukan Mama, hihihi.

Kamar Baby juga udah hampir rampung. Minimal, udah layak huni, hehehe. Lemari buatan Papa juga banyak yang muji, cantik sih. Besok rencananya Mama bareng Oma Mary mau mendekor kamar Baby. Stop dulu belanja-belanji, kayak dua hari ini...soalnya Mama juga jadi pusing lihat meja penuh sama buah-buahan yang dibeli Oma Mary. Memang bagus sih, tapi kan yang harus ngabisin semua buah dan makanan lainnya itu Mama...
Tiap Mama bilang udah kenyang, langsung dibilang kalau Mama harus ngabisin demi Baby. Ya...nurut deh.

Terakhir akupunktur sama Frau Rückl, katanya sih posisi Baby masih di atas. Belum masuk ke jalan lahir, walaupun udah sejak 10 minggu yang lalu posisi kepala Baby ada di bawah. Mama dan Papa masih harus sabar nunggu sampai Baby lahir, artinya.

Minggu lalu, kan telepon kita ngadat karena Papa salah masang kabel. Jadinya, kalau ada yang nelepon, ya nggak nyambung. Nah, rupanya hari Minggu, Oma Bärbel dan Tante Claudia coba nelepon, ke rumah dan ke handy (yang dimatiin). Karena nggak bisa menghubungi kita seharian, mereka udah sempat panik karena mikir kalau Mama udah masuk rumah sakit dan Baby udah lahir. Begitu Papa nyalain handy-nya, jangan tanya deh berapa banyak jumlah pesan yang ada... :-D
Oma Ilse juga sempat serba salah, karena dia mau pergi liburan tapi takut ketinggalan peristiwa Baby lahir. Setelah Papa janji bakal ngabarin, baru deh Oma Ilse tenang.

Tumbuh yang baik ya, Sayang! Tapi jangan kelamaan di perut Mama, kan Mama udah pengen peluk dan cium kamu... :-*

Mittwoch, 2. April 2008

Policemen


Senin malam kemarin, papanya Daniel dan Franziska konser di Café Balzac, bareng teman-teman segrupnya yang dinamai Policemen. Lagu-lagunya tentu aja dari koleksi hits The Police dan Sting.

Café yang bisa dibilang mungil itu penuh sesak deh sama penonton. Mama udah sempat panik, takut nggak bisa nafas dengan baik. Belum lagi, karena kondisi tempat, jadinya ya bising deh. Beberapa orang teman lainnya yang juga nonton, sampai geleng-geleng kepala lihat Mama dengan perut buncit dengan cueknya nonton konser, hihihi. Sebenarnya sih ya kenapa nggak, toh duduk ini. Bukannya sekian jam berdiri non-stop dan jingkrak-jingkrak.

Lagian, Baby memang musikalis kali, ya. Anteng banget selama konser. Nggak peduli sama jenis lagunya, dari yang nge-pop, nge-rock, sampai nge-funk. Justru pas rehat, baru deh nendang-nendang. Mama jadi ingat sama kejadian pas pesta ultahnya Oom Andy...
Papa sampai bilang, mungkin begitu Baby berumur 14 tahun, rumah nggak akan bisa damai sentosa lagi, karena Baby pasti setel musik keras-keras, atau malah ngumpulin teman buat main band di rumah. :-D

Oh iya, konsernya oke. Seperti biasa, papanya Danny main berbagai macam instrumen sekaligus. Sempat nyanyi solo juga walaupun kelihatan gugupnya, hehehe. Terus Mama juga kagum banget sama penyanyi utamanya (tapi lupa namanya, hihihi), sambil main gitar sambil nyanyi nyaris non-stop gitu. Nada-nada tinggi bukan masalah baginya. Walaupun (kata Papamu yang perfeksionis itu) permainan gitarnya nggak sempurna, tapi bahkan Papa pun mengacungkan jempol.

Mamanya Danny juga tentunya hadir, setelah berhasil menidurkan Danny dan Franziska, yang malam itu dijaga oleh oma mereka.

Senin pagi, Mama kontrol lagi ke Dr. Hamann. Semuanya baik-baik aja. Mulut rahim masih tertutup, detak jantung Baby bagus, posisi kepala juga masih tetap di bawah, ukuran Baby juga bagus. Walaupun Mama cuma nambah 400 gram selama 2,5 minggu, tapi kata dokter udah nggak perlu khawatir. Begitu juga sama ukuran perut Mama yang kalah besar dari ukuran perut Ulrike yang usia kandungannya 4 minggu lebih muda.
Tapi Mama kena 'omel' oleh seorang suster begitu dia tahu kalau Mama belum nyiapin koper buat ke rumah sakit, hihihi. Sebenarnya Papa juga udah bolak-balik ingetin sih, tapi ya belum Mama lakukan aja. Tapi semoga hari ini, deh.

Kamar Baby juga belum kelar-kelar. Papa masih berkutat dengan lemarinya. Ya, disambi gitu ya memang jadi lama deh. Papa niat cuti lagi begitu ada kesempatan supaya bisa nyelesaiin lemari itu. Deterjen khusus buat Baby juga belum ada, jadi Mama juga belum bisa cuci baju-baju Baby. Ini sebenarnya alasan utama Mama kenapa belum nyiapin koper. Pengennya Mama tuh, semua ada di situ. Komplit. Karena kan Mama yang tahu Baby pengen Mama pakaikan baju yang mana pas keluar dari rumah sakit. Kalau mengandalkan Papa, takutnya selera nggak matching, hihihi. Nggak penting banget ya, keinginan Mama. Tapi yang pasti, Papa bilang, sebelum kita berangkat ke Idstein buat menghadiri upacara konfirmasi Nicolas, koper itu harus udah siap dan dibawa-bawa.

Eh iya, Oma Ilse nggak suka sama ide Baby lahir di jalan tol. Padahal kayaknya keren, ya? Ntar kan di akta lahir, tercantum "Jalan tol nomor sekian, kilometer sekian, antara kota ini dan kota itu" sebagai tempat kelahiran. :-p