Samstag, 29. Dezember 2007

Dua puluh minggu


Yang di atas itu bukan fotonya Baby, lho ya! Itu foto Papa dan hadiah Natal pertama Baby dari Oma Bärbel. Musim dingin tahun depan, udah bisa Baby pakai.

Saat kontrol terakhir ke Dokter Hamann, tanggal 19 Desember, Baby baru 20 minggu sekian hari di dalam perut. Saat itu dokter nggak bisa ngambil foto Baby karena Baby aktif banget gerak-gerak. Pas dokter mau ngukur Baby aja, beliau sampai harus bolak-balik 'berjuang' karena Baby motah, hihihi. Tapi untungnya, Mama bikin film pas di-USG, jadi ya masih ada dokumentasi deh.

Pas nonton film pendek itu, Opa Georg komentar kalau ntar udah besar, Baby bakal jadi pelari marathon. Sementara Oom Andy sih bilang, Baby bakal jago nari Samba. Oma Mary udah bolak-balik khawatir, bakal gimana kalau Baby udah lahir...motahnya itu, lho. Mama jadi agak nyesal, kenapa dulu dengerin Oma Mary supaya jangan makan kepiting, toh akhirnya kamu juga aktif kayak Papa.

Tapi Papa sih bangga sama Baby, Mama juga. Kami yakin, dengan banyak bergerak, Baby bisa belajar banyak dan mungkin lebih cepat. Tadi aja Mama udah hampir beli buku belajar menulis, siapa tahu Baby udah perlu buku itu bahkan sebelum Baby berumur 1 tahun, hihihi.

Oh iya, jenis kelamin Baby juga udah ketahuan, hehehe. Feeling Papa, Oma Mary, dan Oom Jimmy ternyata benar. Untung Mama nggak pakai acara taruhan, nggak kebayang deh betapa bokeknya Mama kalau sampai taruhan.
Eh, tapi bisa tanggung renteng deh, sama Oma Bärbel, Oma Ilse, dan Ur Oma, hehehe.

Nggak terasa, Baby udah lebih dari setengah jalan. Nggak lama lagi udah bisa lahir ke dunia. Sehat-sehat ya, Sayang, semoga kamu nggak terganggu dengan flu yang saat ini Papa dan Mama idap. :-*

Donnerstag, 6. Dezember 2007

Kedutan. Tapi kok...?

"Kayak kupu-kupu yang terbang di dalam perut."
"Kayak tikus yang lari-lari."
Itu yang ditulis di buku yang kami miliki.

Gambaran-gambaran itu membuatku agak nggak yakin akan yang kurasakan dua malam kemarin, saat aku berbaring di atas tempat tidur.

Kemarin malam, di saat kami nonton acara TV tentang Freddie Mercury, tepatnya saat penyanyi Scorpion menyanyikan salah satu lagu ballad terkenal dari Queen, aku merasakannya lagi. Lebih intensif dari malam sebelumnya. Kedutan...di perut.
Membuatku sedikit terpekik, saat kurasakan kedutan kedua, yang lebih nyata dan lebih kuat daripada sebelumnya.
"Baby bergerak?" tebak Micha.
Aku pun mengangguk. Walau masih agak nggak yakin...

Baru tadi pagi, aku mendapat kepastian, dari nyokapku yang sepertinya sedikit 'terpukau' dengan pilihan kataku untuk rasa di perutku itu. Kedutan. Bukan kupu-kupu ataupun tikus di dalam perut, mengingat aku nggak tahu gimana rasanya kalau di dalam perutku ada dua jenis mahluk itu. Bukan berarti aku pernah kedutan di perut, tapi ya minimal aku tahu banget deh gimana rasanya pas mata kedutan. :-D

Delapan belas minggu, dan Baby sudah membuat mamanya tertawa (atau terbangun dari tidur) setiap ia bergerak (yang sudah cukup sering ia lakukan).

Du bist super, Baby! :-*

Donnerstag, 22. November 2007

Enam belas minggu



Baby sudah berusia enam belas minggu, menurut perhitungan dokter.

Hari Rabu (21 November) kemarin, kontrol lagi ke dokter. Seperti biasa, emaknya harus cek urine, tekanan darah, berat badan (duh...!), dan cairan cervix.

Hasil urine sih bagus, tekanan darah lumayan (90/60), berat badan...tetap nggak nambah dari bulan lalu (tapi aku udah dari minggu sebelumnya mengucapkan selamat tinggal kepada celana-celana tercinta dan sudah dengan setianya ngembat celana Micha), cairan cervix juga oke.

Terus...ditanya sama suster, mau USG nggak? Berhubung kali ini nggak ditanggung sama asuransi (asuransi hanya nanggung 1 kali USG tiap minggu ke 9-12, lalu 19-22, dan 29-32, dan pas hamil tua), jadi ya aku harus bayar sendiri. Harganya sama sekali nggak murah, 20 Euro, lumayan lah bisa buat makan sekeluarga (emak dan bapaknya Baby) selama sekitar 2-3 hari kalau si emak masak sendiri di rumah.

Tapi...mengingat aku ini penasaran pengen lihat Baby (minggu lalu kan hasil USG-nya nggak jelas karena aku nggak sempat pipis), jadi ya sudah, aku bayar aja. Lagian, udah nunggu selama 1,5 jam terus sengaja nggak minum terlalu banyak biar kandungan kemih nggak penuh. Tanggung deh kalau nggak USG. Lagian, kesempatan "lihat" Baby lagi kan baru dalam hitungan waktu 4 minggu... (Manja nggak sih, padahal orang-orang zaman dulu banyak kan yang nggak dapat fasilitas/teknologi ini, hehehe.)

Berhubung kali ini bayar sendiri, jadi lumayan lama deh di-USG-nya. Aku juga merekam proses USG itu, supaya nanti bisa ditonton rame-rame sama keluarga dekat (malu ah, kalau di-publish). Baby masih sedikit bersantai ria di dalam perut, sempat lihat sekilas wajahnya lagi. Eh, kayaknya bapaknya bener deh, Baby lebih mirip dia daripada emaknya.

Terus, aku sempat komentar ke dokter, "Kok bayiku rada males, ya?"...baru aja aku ngomong gitu, Baby mulai bergerak-gerak, lho! Mungkin kebetulan, tapi mungkin juga ya...dia bete denger mamanya ngomong gitu, hihihi.

Awalnya, Baby menggerakkan tangan-tangannya. Terus kaki-kakinya mulai menendang (kayak udah nggak sabar ngayuh sepeda, hihihi), lalu dia ganti posisi. Dari yang awalnya berbaring telentang, dia berbalik memunggungi kami. Aku sempat sedih sih, dan sempat berkata dalam hati, "Lho, jangan marah sama Mama, dong..."
Eh, nggak lama, dia balik lagi. Nggak betah kali ya, berbaring miring, hihihi.
Kali ini juga detak jantungnya terlihat jelas banget. Kencang dan kuat. Aduh, emaknya langsung makin bangga aja, walaupun tetap merasa sedih melihat Baby begitu kurusnya.

Papanya juga sangat bahagia pas pulang ke rumah, lihat film USG itu. Langsung kirim-kirim link juga ke para Oma dan Opa, biar mereka semua bisa menyaksikan perkembangan Baby. Oma dan Opa yang di Koblenz langsung nulis balik dan bangga serta terharu sama Baby. Mamanya sih langsung lebih bangga lagi, hihihi.

Tadi pagi, seperti biasa...sebelum benar-benar bangun dari tempat tidur, emak dan bapaknya Baby ngobrol ngalor-ngidul. Kali ini, ngomongin Baby dan kemungkinan dia bosan kali ya di dalam perut, nggak bisa ngapa-ngapain.
Mama: "Gimana kalau kita kirim PS aja, biar dia bisa main?"
Papa: "Iya! Kita ntar minta suntikan PS UB - PlayStation for Unborn Baby!"
Mama: "Tapi game-nya harus yang berbau pendidikan! Matematika, gitu... Atau Bahasa..."
Papa: "Wah, kirim game karaoke aja, biar dia begitu lahir langsung nyanyi..."
Mama: "Callas atau Pavarotti, ya?"
Papa: "Kalau cowok nyanyi kayak Callas, kalau cewek nyanyi kayak Pavarotti."
Mama: "Heh?!" *gebuk Papa pake bantal*

Nggak kok, Nak...nggak ada PS buat kamu. Kamu harus puas main-main sama tali pusarmu.

Cepat besar, cepat menyerap lemak biar chubby pas lahir ntar, sehat selalu di sana ya...
Mwach! :-*

Montag, 19. November 2007

Hi Papa... Zzzz...

Minggu lalu, perut bawahku rasanya sakit. Pinggang juga sakit. Karena berlangsung selama 2 hari dan 1 malam, otomatis jadi bingung juga. Terutama sakit di perut itu...takut ada apa-apa sama Baby. Bapaknya yang akhirnya mampu meyakinkanku untuk bikin janji ke dokter kandungan, untuk cek.

Berhubung Micha juga lagi sakit dan cuti kerja selama seminggu, ia pun pergi bareng ke dokter kandungan, buat cek. Di sana, baru deh dia tahu kenapa aku males...nunggunya berjam-jam. Dia bahkan sampai komentar, "Gila! Ini kita disuruh nunggu buat selamanya?", padahal dia nggak ngalamin nunggu selama nyaris 4 jam kayak aku dulu...

Setelah curhat panjang-lebar sama dokter Hamann tentang sakitku, akhirnya aku di-USG lagi (hore! Aku memang udah kangen banget pengen lihat Baby). Awalnya Micha bingung, maklum ini kan pengalaman pertama dia. Dia nyaris nggak bisa lihat Baby, hahaha! *ngetawain, padahal dulu juga kalau nggak ditunjukkin sama dokter, aku juga nggak bisa lihat*

Tapi...Baby nggak gerak kayak sebelumnya. Dia lagi bobo.... Ssst...
Tetep aja lucu ngelihatnya, apalagi sekarang kami udah bisa lihat tulang-tulang punggungnya. Lagi asyik merhatiin dia tidur, eh...tahunya dia menggerakkan tangannya. Belum sempat kami ngomong apa-apa, Baby udah bergerak lagi, streching...terus tidur lagi. Zzzz...
Haiyah! Kok mirip Papamu sih, Nak? Tidurmu gemblung gitu?
Mirip Mama dong, tidurnya imut...dan agak gemblung. Dikit...

Meskipun nggak lama-lama lihat Baby, tapi ternyata pengalamannya itu sangat berharga buat Micha. Aku nggak menyadari itu sampai...ia menceritakannya ke ortunya, ke teman-temannya. Suaranya itu, lho... Lembut tatapannya saat menceritakan dengan detail tentang Baby. Aduh, aku jadi pengen nangis...

Tentang sakit perutku, dibilang dokter sebagai sesuatu yang wajar, namanya juga hamil. Kalau sakit pinggang...dokter bilang aku kebanyakan jalan, hihihi.

Tapi hari ini sakit perut datang menyerang lagi. Kayak sakit pas PMS...ada lagi rasa takut, apalagi teringat sama kata-kata Mamaku yang nakut-nakutin. Untungnya, di saat itu Frauke (emak dari 3 jagoan kecil) nelepon, terus pas dia nanya gimana kabarku, ya aku jawab adanya. Dia pun langsung bilang kalau aku nggak perlu khawatir, dia juga pernah ngalamin. Semuanya itu karena tubuh dan organ-organ tubuh di bawah situ sedang beradaptasi dengan kehamilan. Ada yang terdorong, ada yang tergencet, dll. Dan yang melegakan, dia bilang kalau cuma SEDIKIT perempuan merasakannya. Ha! Artinya nyokap dulu pas hamil nggak sensitif! *nuduh sembarangan*

Sekarang sih, aku nggak merasa takut lagi. Malah mulai 'menikmati', kuanggap aja ini indahnya hamil, itung-itung latihan nahan sakit buat persiapan melahirkan, huhuhu.
Nggak lupa, menikmati sampai habis kue cokelat kiriman Mbah Wicak dan keluarga, sesuai dengan anjuran Frauke untuk memanjakan diri dengan makan yang manis-manis...

Lusa kita pergi lagi ke dokter, Baby! Mungkin nggak bakal di-USG karena baru minggu lalu di-USG, tapi yang paling penting buat Mama dan Papa sih, kamu baik-baik aja dan berkembang terus... :-*

Donnerstag, 25. Oktober 2007

It's on the way!


Menurut dokter, (calon) bayi kami sekarang sudah berusia 12 minggu di dalam kandungan, meskipun sang emak ngotot kalau kandungannya baru 11 minggu. :-)

Dibandingkan dari pemeriksaan sebelumnya, sebulan yang lalu, Baby (nama sementara sampai ia lahir) sudah 10 kali lebih besar. Kalau dulu itu mirip sama kacang (lebih mending daripada sebelumnya, yang cuma kelihatan kantongnya), sekarang sudah mirip orangtuanya.
Coba deh, tanya sang bapak yang berpendapat kalau hidung si Baby mirip hidung dia, begitu juga dengan bibir. Ya pokoknya sih, menurut sang bapak, emaknya kebagian kuping doang.

Saat dipantau, Baby sudah jumpalitan dengan aktifnya, dan bahkan sempat melambaikan kedua tangannya (nggak bersamaan), seperti mau bilang, "Hi, Mama!".
Langsung deh, sang emak nggak mampu menahan air matanya... :-D
Jantung juga berfungsi dengan baik, walaupun belum pakai tes Doppler untuk mendengarkan detaknya.

Istirahat yang banyak ya, Baby. Hangat-hangat di dalam perut Mama. Latih terus otot-ototmu, biar nanti kamu bisa main bareng Papa. :-)

Wir haben dich lieb...! :-*