Freitag, 30. Mai 2008

1 Week


Nggak terasa, sudah 1 minggu berlalu sejak Marian lahir. Cukup banyak yang sudah berubah:
  • berat badan Marian udah kembali melebihi berat saat lahir,
  • susu sudah lancar,
  • tali pusar Marian sudah lepas sejak hari ke-6,
  • TV jadi semakin nggak ada peminat, bahkan Papa lebih suka menghabiskan waktu sepulang kerjanya dengan menimang dan mengganti popok Marian,
  • terbangun dari tidur di malam hari bukanlah hal yang mengganggu lagi, karena jadi bisa mengagumi Marian yang tengah terlelap (apalagi kalau pas 'nangkap basah' Marian sedang tertawa...ah indahnya!),
  • mau nggak mau memang harus bangun dari tidur karena Marian lapar atau popoknya basah :-D
  • menyusun baju-baju Marian di dalam lemari itu sangat susah, mengingat Marian dapat banyak hadiah berupa baju.
Oh ya, Marian juga suka banget diajak jalan-jalan. Rewelnya cuma pas hari ke-2 aja, saat kita meninggalkan rumah sakit. Di hari ke-3, udah pergi ke dokter anak buat tes U2. Dan setiap hari, Mama dan Oma Mary bawa jalan-jalan ke pusat kota buat belanja. Marian selalu anteng dan tertidur pulas.

Besok, Hebamme Rückl akan ngajarin bagaimana memandikan Marian. Tentunya nggak pakai shampoo ataupun sabun, 'cukup' dengan madu, susu, dan minyak zaitun...

Oh iya, malam pertama Marian tidur di rumah, Papa terbangun karena mengira Marian nangis, padahal sih...kucing tetangga mengeong! =))

Montag, 26. Mai 2008

Hier bin ich!

Mittwoch, 21. Mai 2008

42 Minggu 3 Hari

Pagi ini akhirnya terlihat juga kontraksi saat di-CTG. Detak jantung Baby masih bagus dan juga masih aktif bergerak. Baby juga bereaksi saat terjadi kontraksi, walaupun cuma sekali. Detak jantung Baby saat itu langsung turun, tapi kemudian naik lagi.

Dokter minta supaya Mama datang lagi ke rumah sakit sore atau malam ini, untuk CTG lagi dan berbincang-bincang tentang rencana besok. Sesuai jadwal, besok Mama harus tes Wehenbelastung. Jadi, Mama dikasih obat supaya merangsang kontraksi. Kalau Baby belum juga mau lahir, ya tiap 2 hari dikasih lagi, dengan dosis yang lebih tinggi. Semoga aja nggak perlu nunggu terlalu lama, ya... Kasihan kamu, dibuat stress begitu.

Cara alami juga udah Papa dan Mama tempuh. Ya semoga aja ada hasilnya. :-)

Papa juga udah tiap hari ditanya terus sama teman-teman kantornya. Mereka berharap setiap hari kalau hari itu Papa nggak masuk kerja karena kamu lahir. Selain itu, Papa juga udah cukup lama was-was, mikirin kamu yang kata salah seorang bidan di RS, nggak mau pisah dari Mama... :-p

Mittwoch, 14. Mai 2008

41 Weeks 3 Days

Baby masih betah juga di perut Mama...

Terakhir merasa nyeri yang lumayan itu hari Kamis malam, minggu lalu. Setelah itu, nyaris nggak ada rasa. Mama jadi bingung, walaupun sempat senang juga saat hari Sabtu menemukan Schleimtropf, yang menurut di buku dan orang-orang yang sudah melahirkan adalah tanda sebelum melahirkan. Katanya sih, dalam waktu 2 hingga 3 hari, proses kelahiran sudah bisa dimulai. (Tapi hari ini adalah hari ke-4, dan Baby masih anteng, huehehe...)

Kemarin Mama udah harus mulai setor perut tiap dua hari ke rumah sakit. Mama lebih suka kalau periksanya ke Dokter Hamann aja, tapi beliau sedang liburan hingga tanggal 23 Mei nanti. Untungnya Oma Mary nemenin Mama ke rumah sakit, jadi masih ada pelipur lara. Nggak tahu kenapa, kemarin itu walaupun bidan dan dokternya ramah, tapi kok malah menjatuhkan semangat Mama... Kalau Mama nggak minta lebih, mereka cuma melakukan CTG saja lalu menyuruh Mama pulang.

Tapi hari ini Mama ada janji sama Hebamme Rückl, dan tadi malam akhirnya Mama bisa tidur dengan nyenyak. Mungkin kamu mau memberi waktu lebih buat Mama untuk menikmati saat-saat terakhir merasakan gerakanmu di dalam perut ya, Sayang?
Mama cuma bisa berharap supaya kamu akhirnya bisa lahir dengan selamat dan nggak kurang apa-apa. Cuma kamu yang bisa memutuskan kapan kamu mau lahir. (Psst, Papa sejak beberapa hari yang lalu punya perasaan kalau kamu bakal lahir hari ini...)

Baik-baik saja di dalam perut ya, Nak, selama kamu masih menginginkannya. :-*

Donnerstag, 8. Mai 2008

Betah

Sudah nyaris 41 minggu tapi Baby masih tetap betah di perut Mama. Selain Papa, semuanya sudah nggak sabar nunggu Baby lahir. Banyak banget yang nanya, kapan sih Baby lahir. Mama sih jawabnya, "Pengennya sih sekarang juga..."
Bukannya apa-apa, Mama udah beneran pengen lihat dan peluk kamu. Selain itu, tubuh Mama rasanya juga udah nggak enak.

Tadi pagi, Oma Bärbel nelepon dan cerita kalau malamnya Oma Bärbel mimpi Papa nelepon untuk menyampaikan kalau Baby udah lahir. Lucunya, di dalam mimpinya, Baby bernama Charly. Hihihi, nggak nyambung, ya... Apalagi kan Oma Bärbel tahu inisial Baby: MJ.

Tapi pas siangnya kontrol ke dokter Hamann, eh...ternyata udah pembukaan, lho! Walaupun baru 1 cm, hehehe. Tapi rasanya Mama jadi semangat. Dulu rasanya tuh, kok Baby nggak mau lahir-lahir. Sekarang rasanya beda. Nggak lama lagi, Mama dan Papa bisa peluk Baby. :-D

Jadi, mungkin ini catatan Mama yang terakhir sebelum Baby lahir. Mama mau bilang, kalau Mama cinta banget sama kamu (Papa juga, tentunya). Selama kehamilan, Mama nggak merasa berat sama sekali. Kamu benar-benar nggak rewel, dan benar-benar sangat lovely.

Sampai ketemu, Anakku! :-*